Stimuno Untuk Balita Mempercepat Proses Penyembuhan

loading...

Apa saja yang harus kita lakukan ketika memiliki Balita yang sering sakit? Tentu saja yang pertama adalah memeriksakannya ke dokter anak, dan jika dokter tersebut menyarankan untuk minum suplemen, maka salah satu pilihannya adalah Stimuno Untuk Balita.Karena suplemen ini merupakan salah satu suplemen yang terbaik yang ada saat ini.

Banyak sudah yang memakai Stimuno sebagai sebuah upaya agar jarang sakit,, sebab multivitamin ini mengandung zat imunomudulator yang membantu proses penyembuhan dan mempercepat serapan obat ketika balita sakit.

Stimuno telah terdaftar sebagai fitofarmaka karena terbuat dari ekstrak Meniran (Phyllantuhus niruri) yang terstandarisasi dan telah melalui berbagai macam uji pre-klinik dan klinik. Berfungsi untuk memperbaiki sistem imun tubuh dengan membantu merangsang tubuh untuk memproduksi lebih banyak antibodi dan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh agar daya tahan tubuh bekerja optimal.

Bekerja langsung pada sistem imun
Stimuno bekerja dengan merangsang tubuh memproduksi lebih banyak antibodi dan mengaktifkan kekebalan tubuh agar daya tahan tubuh bekerja optimal.

Mendapatkan sertifikasi Fitofarmaka dari BPOM

Stimuno menggunakan bahan baku herbal berupa tanaman meniran (phyllanthus niruri) yang banyak tumbuh di daerah beriklim tropis, diproduksi secara organik, dan sudah memenuhi GAP (Good Agricultural Practices), mulai dari penanaman sampai produksi, sehingga kualitas produk terjamin.

Cegah Balita sakit dengan stimuno

Meniran, bahan baku stimuno.

Aman diminum sesuai dosis yang dianjurkan.

Terbukti secara klinis membantu proses penyembuhan

Ketika Balita berada pada kondisi rentan sakit, seperti:

Daya tahan tubuh menurun
Timbul gejala sakit (bersin, flu, demam)

Aktivitas berlebihan
– Perjalanan Wisata
– Ibadah Haji atau Umroh
- Terlalu lelah beraktivitas atau bermain

Perubahan cuaca

Kontraindikasi / Jangan digunakan oleh

Tidak boleh digunakan pada wanita hamil, pasien dengan hipersensitivitas terhadap Phyllantuhus niruri dan pasien yang menderita penyakit autoimun