Candi Cangkuang / Kampung Pulo Garut

loading...
Website Situs Booking Hotel yang beralamat di http://daftarnamahotel.blogspot.com/ , akan selalu memberikan data terbaru dan up date tentang Penginapan dan Hotel yang ada di mana saja, agar memudahkan anda yang ingin booking hotel dengan mudah dan mendapatkan harga termurah.Hanya dengan satu kali klik di Situs Booking Hotel Online, kita bisa membandingkan harga hotel yang ditawarkan semua travel pariwisata atau booking hotel online yang ada saat ini, mau pesan di Agoda,Traveloka,Pegipegi,Mister Aladin Tiket Nusatrip EzyTravel HalalTrip GoIndonesia Groupon Indonesia LivingSocial Indonesia dan yang lainnya. Anda tinggal mencarinya lewat format pencarian hotel dan tiket pesawat di bawah ini.









Salah situs peninggalan bersejarah yang ada di Garut adalah Candi Cangkuang dan Kampung Pulo. Sudah lama tempat ini menjadi salah satu wahana,objek dan Tempat Wisata di Garut yang relatif murah. Namun soal daya tarik atau Pesona Garut ini tak kalah dengan daerah wisata di Kabupaten Garut, Jawa Barat yang lainnya.

Yang jelas Pesona Garut dan Tempat Wisata di Garut ini bisa menjadi tujuan utama anda yang ingin berlibur di kota ini. Jangan sampai anda lewatkan untuk datang ke Candi Cangkuang Kecamatan Leles ini, yang di dekatnya juga berdiri Kampung Tradisional Pulo yang bernuansa alam yang masih asri dan punya daya pesona tersendiri.

Ketika membahas tentang Candi Cangkuang yang berada di Desa Cangkuang tak bisa terlepas dari pembahasan tentang Kampung Pulo dan Situ Cangkuang, sebuah situ yang harus dilewati untuk sampai menuju Candi Cangkuang / Kampung Pulo Garut.

Candi Candi Cangkuang adalah sebuah candi Hindu yang terdapat di Kampung Pulo, wilayah Cangkuang, Kecamatan Leles, Garut, Jawa Barat. Candi inilah juga yang pertama kali ditemukan di Tatar Sunda serta merupakan satu-satunya candi Hindu di Tatar Sunda. Candi ini terletak bersebelahan dengan makam Embah Dalem Arief Muhammad, sebuah makam kuno pemuka agama Islam yang dipercaya sebagai leluhur penduduk Desa Cangkuang.

Desa Cangkuang dikelilingi oleh empat gunung besar di Jawa Barat, yang antara lain Gunung Haruman, Gunung Kaledong, Gunung Mandalawangi dan Gunung Guntur. Nama Candi Cangkuang diambil dari nama desa tempat candi ini berada. Kata 'Cangkuang' sendiri adalah nama tanaman sejenis pandan (pandanus furcatus), yang banyak terdapat di sekitar makam, Embah Dalem Arief Muhammad, leluhur Kampung Pulo.

Daun cangkuang dapat dimanfaatkan untuk membuat tudung, tikar atau pembungkus. Cagar budaya Cangkuang terletak di sebuah daratan di tengah danau kecil (dalam bahasa Sunda disebut situ), sehingga untuk mencapai tempat tersebut melalui jalur utama, pengunjung harus menyeberang dengan menggunakan rakit. Aslinya Kampung Pulo dikelilingi seluruhnya oleh danau, akan tetapi kini hanya bagian utara yang masih berupa danau, bagian selatannya telah berubah menjadi lahan persawahan. Selain candi, di pulau itu juga terdapat pemukiman adat Kampung Pulo, yang juga menjadi bagian dari kawasan cagar budaya.

Candi Cangkuang terdapat di sebuah pulau kecil yang bentuknya memanjang dari barat ke timur dengan luas 16,5 ha. Pulau kecil ini terdapat di tengah danau Cangkuang pada koordinat 106°54'36,79" Bujur Timur dan 7°06'09" Lintang Selatan. Di Wikimapia Selain pulau yang memiliki candi, di danau ini terdapat pula dua pulau lainnya dengan ukuran yang lebih kecil.

Lokasi danau Cangkuang ini topografinya terdapat pada satu lembah yang subur kira-kira 600-an m l.b.l. yang dikelilingi pegunungan: Gunung Haruman (1.218 m l.b.l.) di sebelah timur - utara, Pasir Kadaleman (681 m l.b.l.) di timur selatan, Pasir Gadung (1.841 m l.b.l.) di sebelah selatan, Gunung Guntur (2.849 m l.b.l.) di sebelah barat-selatan, Gunung Malang (1.329 m l.b.l.) di sebelah barat, Gunung Mandalawangi di sebelah barat-utara, serta Gunung Kaledong (1.249 m l.b.l.) di sebelah utara.

Bangunan Candi Cangkuang yang sekarang dapat kita saksikan merupakan hasil pemugaran yang diresmikan pada tahun 1978. Candi ini berdiri pada sebuah lahan persegi empat yang berukuran 4,7 x 4,7 m dengan tinggi 30 cm. Kaki bangunan yang menyokong pelipit padma, pelipit kumuda, dan pelipit pasagi ukurannya 4,5 x 4,5 m dengan tinggi 1,37 m. Di sisi timur terdapat penampil tempat tangga naik yang panjangnya 1,5 m dan lébar 1,26 m.

Tubuh bangunan candi bentuknya persegi empat 4,22 x 4,22 m dengan tinggi 2,49 m. Di sisi utara terdapat pintu masuk yang berukuran 1,56 m (tinggi) x 0,6 m (lebar). Puncak candi ada dua tingkat: persegi empat berukuran 3,8 x 3,8 m dengan tinggi 1,56 m dan 2,74 x 2,74 m yang tingginya 1,1 m. Di dalamnya terdapat ruangan berukuran 2,18 x 2,24 m yang tingginya 2,55 m. Di dasarnya terdapat cekungan berukuran 0,4 x 0,4 m yang dalamnya 7 m.

Di antara sisa-sisa bangunan candi, ditemukan juga arca (tahun 1800-an) dengan posisi sedang bersila di atas padmasana ganda. Kaki kiri menyilang datar yang alasnya menghadap ke sebelah dalam paha kanan. Kaki kanan menghadap ke bawah beralaskan lapik. Di depan kaki kiri terdapat kepala sapi (nandi) yang telinganya mengarah ke depan. Dengan adanya kepala nandi ini, para ahli menganggap bahwa ini adalah arca Siwa. Kedua tangannya menengadah di atas paha. Pada tubuhnya terdapat penghias perut, penghias dada dan penghias telinga.

Keadaan arca ini sudah rusak, wajahnya datar, bagian tangan hingga kedua pergelangannya telah hilang. Lebar wajah 8 cm, lebar pundak 18 cm, lebar pinggang 9 cm, padmasana 38 cm (tingginya 14 cm), lapik 37 cm & 45 cm (tinggi 6 cm dan 19 cm), tinggi 41 cm.

Candi Cangkuang sebagaimana terlihat sekarang ini, sesungguhnya adalah hasil rekayasa rekonstruksi, sebab bangunan aslinya hanyalah 40%-an. Oleh sebab itu, bentuk bangunan Candi Cangkuang yang sebenarnya belumlah diketahui.

Candi ini berjarak sekitar 3 m di sebelah selatan makam Arif Muhammad/Maulana Ifdil Hanafi,

Transportasi ke Candi Cangkuang

Jika menggunakan transportasi umum, anda dapat mencapai candi cangkuang menggunakan Bis jurusan Garut dari Bandung/Jakarta dan berhenti di alun-alun kecamatan Leles . Dari alun-alun Leles, anda dapat menggunakan andong ataupun jasa ojek yang banyak terdapat disana untuk langsung menuju situ dan candi cangkuang .

Akomodasi

Sarana parkir untuk pengunjung tersedia cukup luas. Selain itu juga terdapat banyak warung/tempat makan. Sarana lain seperti toilet dan Mushala juga sudah tersedia. Di sekitar candi juga terdapat tempat belanja oleh-oleh yang cukup lengkap.

Jadii ada tiga jenis Wisata di Garut yang berada di Desa Cangkuang Kecamatan leles Kabupaten Garut, Jawa Barat, yaitu situ atau danau, candi dan kampung Pulo sebuah perkampungan asli yang tradisional dengan peradabann dan budaya yang masih kental,sebagai warisan budaya sunda.
Candi Cangkuang / Kampung Pulo Garut Candi Cangkuang / Kampung Pulo Garut Reviewed by Admin on Selasa, Juni 13, 2017 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.